Ester menyipitkan mata dan berkata, "Ya, kamu adalah pahlawannya. Baginya, kamu istimewa. Jika kamu mengabaikannya, dia mungkin akan sedih untuk waktu yang lama, dan mungkin saja dia akan mulai kembali seperti dirinya yang dulu."
Rein mengerutkan kening, merasa bahwa Ester agak membesar-besarkan, tapi sepertinya masuk akal. Dia perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Mungkin saja. Bagaimanapun, dia masih anak-anak, apakah kamu ... apakah kamu keberatan?" Apakah pacarnya cemburu? Karena wajar jika merasa cemburu setelah resmi berkencan!
"Tidak apa-apa." Ester menundukkan kepalanya ke dada Rein dan tersenyum, "Aku tidak pelit. Bagaimanapun, kamu bukanlah orang yang akan mengubah hatimu dengan mudah, kan, Rein?"
Diam-diam Rein menghela napas lega. Murid dan pacarnya, keduanya sama-sama berharga, tapi dalam artian berbeda. Jika ini tidak sesuai satu sama lain, dia akan sakit kepala ketika terjebak di tengah.
