Ada begitu banyak konten tentang Rein, dan posisi tak terlihat dari kritikus drama senior ini jelas bukan di pihak Jakarta Broadcasting JEB. Pena dan tintanya terutama berfokus pada artikel "Biro Produksi JEB Penyiaran Jakarta benar-benar sekelompok idiot." Rating dramanya naik bukan berarti mereka bisa pindah persneling. Jika mereka mengganti produser, tidak apa-apa mengganti produser. Tapi mereka harus menebus yang lain. Mereka memperlakukan semua orang sebagai kekacauan dan tidak punya temperamen sama sekali?
Ada baiknya sekarang, memaksa orang untuk menyerahkan pertunjukan, dan bahkan tidak ingin memberikan kompensasi. Produser tidak tahan lagi, dan mereka melarikan diri dengan penulis utama. Inilah yang menyebabkan kemunduran dari drama yang bisa telah menjadi drama nasional populer. Apa JEB tidak menghitung kemungkinan itu? Bukankah itu bodoh?