Lean dan Noah menoleh ke arah pintu kamar tidur utama ketika mendengar suara barang pecah dari dalam. Lean mengetuk pintu kamar itu dan bertanya,
"Tuan, Nyonya, apakah ada masalah?"
Tak ada jawaban, tapi tak lama kemudian, pintu kamar itu terbuka. Rain yang membukanya.
"Jeanna menjatuhkan gelas minumnya. Ambilkan segelas air minum untuknya dan bereskan pecahan gelasnya," perintah Rain sebelum berbalik dan kembali ke tempat tidur.
Pria itu duduk di tepi tempat tidur, sementara Jeanna tampak duduk di sisi lain dengan kepala menunduk.
"Maaf … merepotkanmu malam-malam begini, Lean," ucap Jeanna ketika Lean membereskan pecahan gelasnya.
"Tidak apa-apa, Nyonya," jawab Lean. "Apa Nyonya baik-baik saja?"
Jeanna mengangguk, tapi kepalanya masih menunduk. Sementara, tangannya tampak tertumpuk di perutnya.
"Nyonya, apa Nyonya benar-benar baik-baik saja?" tanya Lean cemas. "Apakah perut Nyonya terasa sakit?"