Ruang makan masih dipenuhi kehangatan dalam mengobrol, kasih sayang keluarga sangat penting.
Tibalah semua keluarga berkumpul untuk sarapan. Setelah sarapan, gadis cantik bercadar itu segera mengambil untuk sang Umi.
Wajah cantik putih merona menghiasi wajahnya ini memasuki ruangan kemudian dari balik cadar.
"Umi ...." sapa lembut sang putri.
Saat Chafiya menghentikan langkahnya terdengar suara dua mobil berhenti. Jelas aja itu tamu yang ditunggu-tunggu oleh keluarganya.
Setika gadis ini merasa deg-degan.
"Umi makan dulu ya," ujarnya lalu di samping Umi.
"Umi makan kamu pergi menghormati tamu ya," pinta Uminya. Chafiya pun mengangguk.
"Baik Umi, tapi Fiya salat dhuha dulu," ujarnya lalu bangun pergi dari kamar Uminya.
***
Sementara pemuda tampan berkarismatik keluar dari mobil dan melihat-lihat suasana sekitar pesantren.
"Alhamdulillah ...." sambut riang Abi Barak.
"Assalamualaikum Gus ..."