"Kamu ... Kenapa kamu kembali lagi?"
Melihat Rendra, yang menatapnya sambil menunjukkan sebuah seringai, suasana hati Amelia yang baru saja santai kembali menjadi tegang, dan ekspresi kewaspadaan muncul di matanya yang indah seperti permata.
Apakah pria ini tiba-tiba tersadar kembali, dan dia ingin menggunakan kejadian semalam untuk memerasnya hingga puluhan juta atau bahkan membuat tuntutan yang lebih berbahaya?
Rendra menyipitkan matanya dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan di kantor polisi?"
"Maaf, tapi itu bukan urusanmu."
Suara Amelia terdengar sangat dingin, dan dia tahu bahwa semakin banyak waktu seperti ini, semakin sedikit dia bisa mengungkapkan kecemasan batinnya, dan itu hanya akan membuat pria di depannya menjadi lebih semangat.
"Apakah kau ingin melaporkan kehilangan KTP?" Rendra tertawa.
Amelia terkejut.