Yogi terlihat ketakutan ketika beberapa orang menatapnya tajam meski tidak memberikan tindakan apapun setelah mendengarku bersuara lantang padanya.
Ini kesempatan bagiku untuk bisa kabur dari nya, dengan cepat aku melesat pergi dengan langkah setengah berlari. Ada rasa takut, ada rasa ingin menangis tapi juga ingin marah padanya.
Aku berlari lalu kemudian terburu-buru menyalakan motorku untuk segera sampai di rumah. Sekujur tubuhku gemetaran, tapi beruntung bisa kukendalikan segera lalu melaju dengan cepat.
Sampai di rumah, aku langsung saja melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas air dan meneguknya sampai habis.
"Ada apa? Kenapa kau terlihat ketakutan seperti itu?" tanya nenek sambil berjalan menghampiriku.
"Nek, aku harus ke minimarket lagi. Kebutuhan Marco sudah habis, aku harus membelinya."
"Bukannya tadi kau..." ucapan nenek terjeda. "Jadi, sejak tadi kemana saja kau pergi?"
"Aku... Tadi ke rumah teman," jawabku terbata-bata lalu kemudian melangkah melewati nenek.
