"Jadi, diam-diam kau punya simpanan di luar kota ini?"
Aku terkejut ketika baru saja keluar dari kamar mandi melihat Rosa menggenggam ponselku. Entah bagaimana dia bisa membuka ponselku dan berani lancang untuk yang pertama kalinya.
"Rosa! Aku tidak suka ya, kau mulai lancang."
"Lancang? Aku berhak atas apapun tentang mu, Yogi!" bentak istriku dengan lantang.
Aku segera hendak meraih ponselku yang di genggam nya. Namun, dia segera merampasnya dan merebutnya lagi menjauh dariku. Aku memelototinya. "Kembalikan ponselku!" bentakku padanya.
"Sejak kapan kau menduakan aku?" hardik Rosa padaku.
"Hubungan kita sudah tidak baik-baik saja selama ini, dan lagi lagi kau menjebakku dengan alasan anak kita."
Prak!
Rosa melempar ponselku ke lantai hingga berserakan. Aku memelototinya, aku sungguh geram di buat oleh Rosa, istriku selama ini.