Yogi, sepertinya dia laki-laki yang berjiwa santai dan apa adanya. Dari sekian laki-laki yang selalu datang silih berganti untuk mendekati, Yogi terlihat berbeda dari yang lain.
Perkenalanku dengan nya berlangsung sudah satu minggu lamanya, waktu begitu cepat berputar. Perkenalanku dengan Yogi kian akrab, dan hal itu hanya di ketahui oleh sahabatku Maria saja.
"Amelie, aku ingin datang berkunjung ke rumah mu. Apakah boleh?" tanya Yogi via telepon.
"A-ah, a-aku..." tiba-tiba saja aku menjadi gagap.
Aku belum siap memberitahukannya tentang statusku yang menjanda. Melihat perawakannya yang sungguh menawan dan klik di hati sejak kita berjumpa, membuatku sedikit malu mengakui siapa diriku ini.
"Amelie..." panggil Yogi kembali mengejutkanku.
"Iya, aku mendengar mu."
"Yogi, aku bilang nanti akan ada saatnya kau datang ke rumah, tapi tidak untuk saat ini."
"Apakah kau keberatan atau kekasih mu yang..."
"Tidak, aku tidak memiliki seorang kekasih."