Aku menunggu berjam-jam dengan cemas, aku merasa bodoh dan terus menyalahkan diri sendiri. Tepat jam 9 malam Deddy datang seraya menggendong Marco yang sudah tertidur. beruntung saat pergi tadi Deddy mengendarai mobil sehingga dia tentu tidak akan kesulitan membawa Marco bersamanya. Aku menatapnya tajam di tengah pintu utama rumah, Deddy melangkah sambil menggendong Marco menuju ke arahku.
"Apa kau sengaja melakukan hal itu, hah?"aku langsung saja menyemprotnya dengan nada marah.
"Pelankan suara mu, apa kau tidak melihat dia sudah tertidur?"jawab Deddy padaku dengan mata melotot padaku.
Aku terdiam sejenak meski ingin melawannya, tapi melihat Marco sudah terlelap aku berusaha menahan amarahku. Tanpa meminta izin atau menyapaku lagi, Deddy segera melangkah masuk menggendong Marco sambil menuju ke kamarku. Nenek dan kakek tertegun melihat Deddy menggendong Marco masuk ke dalam kamarku tanpa rasa canggung.