Aku tidak menduga akan secepat ini aku akan melahirkan seorang bayi.
Aaaarght... Sakit..." aku mencengkram kuat bahu Deddy yang menggendongku.
Setelah kini memasuki sebuah ruangan, aku di baringkan perlahan dan lembut oleh Deddy.
"Sayang, sakit..." aku kembali mengaduh sembari menggeliat menahan sakit, seperti ada yang akan mendesak keluar dari rahimku.
Apakah sudah tiba di hari kelahiran bayiku? Oh Tidak... Ini bahkan baru saja akan di mulai.
"Tolong, sepertinya istri saya akan melahirkan." Deddy berbicara pada dua perawat yang sedang sibuk memberikan pelayanan dan menyiapkan segalanya untukku.
Salah satu perawat pergi entah kemana, lalu sesaat kemudian datang kembali seorang wanita bersama perawat tadi.
"Dokter, istri saya..."
"Sebentar ya, anda bisa menunggu di luar dulu." seorang dokter wanita segera menyela ucapan Deddy.
"Tidak, jangan! Jangan tinggalin aku sendirian." aku menyela dan langsung menarik tangan Deddy untuk tidak melangkah pergi dari hadapanku.