Tiga hari berlalu, aku merasa sakit teramat sakit di bagian perutku. Akh, sungguh sial! Sejak pagi tadi aku sudah berusaha menahannya, tapi semakin lama hingga sore ini semakin sakitnya terasa. Ini memang sering aku rasakan ketika mendapatkan tamu bulananku.
Tapi kali ini tidak seperti biasanya kurasa. Harusnya tidak sesakit ini, benar-benar membuatku tidak nyaman. Sakit ini datang ketika aku bahkan sudah usai datang bulan. Sesaat kemudian Deddy memanggilku di telepon.
"Halo..." aku menjawab dengan lemah.
"Sayang, kenapa dengan suara mu itu? Kau sakit?"
"Eng, hem... Sepertinya aku akan sakit."
"Aku akan membawakan mu obat, oke!"
"Sayang, aku mau minuman yang segar dan buah-buahan yang manis asam."
"Sayang... Kau..." ucapan Deddy berhenti sejenak.
"Sayang, ada apa?" tanyaku padanya.
"Ah, eng... Tidak, baiklah malam ini aku akan membawakan mu."
"Hem, baiklah." aku menjawab dengan senang hati dan panggilan pun berakhir.