"Kau ini sungguh nakal pada adik mu, dia itu manis dan ramah. Tapi kau sepertinya sangat galak padanya." aku mengomel pada Deddy begitu Erin terlihat sudah keluar dari pintu pagar rumah.
Deddy langsung saja memelukku kemudian menatapku. "Di adikku satu-satunya, semenjak ibuku meninggal aku selalu bersikap tegas padanya agar dia menjadi wanita yang mandiri dan selalu tegar. Dan aku rasa, aku sudah berhasil mendidiknya."
Aku menatapnya sejenak, tampaknya memang benar begitu. Aku mulai mendapatkan hal baru lagi yang baru aku ketahui tentangnya saat ini. yang aku lihat, Deddy bukan hanya menjadi sosok yang penyayang tapi juga peduli. Aku jadi makin cinta padanya. Aku memeluknya untuk menunjukkan betapa aku sangat mencintainya saat ini.