"Sudahlah!" kataku sembari mendecak sebal dan melangkah pergi untuk menghindarinya.
"Amelie, hei… Tunggu, mau kemana?" kata Deddy masih terus mengejarku dari belakang.
Aku menghentikan langkahku dan menatapnya kembali ke belakang. Aku merasa sedikit gelisah bercampur malu karena sikapku tadi. "Eng, mmh… Deddy, aku minta maaf untuk sikapku barusan."
"Tidak, Amelie. Jangan minta maaf, tapi aku takut semua ini menimbulkan kesalah pahaman."
Aku mengernyit kebingungan. "Salah paham atas apa?"
"Amelie, kumohon jangan membuatku lebih berharap dari sekedar ini semua. Aku sungguh takut aku hanya akan menyakiti diriku sendiri, aku akan kembali terjebak pada masa lalu dimana aku akan di patahkan oleh seorang wanita."
Untuk sesaat aku tercengang mendengar segala bicaranya sejak tadi yang terdengar kebingungan. "Hei hei, apa maksudmu? Apa kau menganggap semua wanita itu sama seperti mantan istri mu?" tanyaku sekenanya sehingga membuat Deddy mengerjapkan kedua matanya saat menatapku.
