"Chot! Pelankan suara mu!" aku langsung saja menutupi mulut Chot dengan satu tanganku.
Chot mengangguk ketika aku melotot padanya. "Hah…" Chot lantas menghela napas panjang.
"Awalnya aku tidak sengaja bertemu dengannya di kafe saat itu, aku sedang bosan sendiri di rumah semenjak tidak lagi memiliki pekerjaan dan itu semua gara-gara kau! Kau lah yang menyebabkan ini semua, saat itu kau menolak untuk menemaniku. Maka itu aku pergi sendiri saja dan nongkrong di kafe."
Chot tampak terlihat sedang menahan tawanya. Lalu kemudian aku melanjutkan cerita tentang awal pertemuanku dengan Deddy sampai saat ini dan bagaimana tentang kebaikan Deddy padaku dan kakek setelah mengalami cidera di bagian kepalanya.
Chot terperangah dengan mulut menganga lantas menjentikkan jari jemarinya. "Dia pasti sedang jatuh hati pada tante sejak pada pandangan pertama. Aku yakin itu!" ucap Chot penuh dengan keyakinan dan ketegasan dalam ucapannya itu.