Aku masih berusaha memberontak dan ingin segera kembali masuk kamar untuk menghindari tukang ramal itu. Namun, kakek menarikku dan mencengkram erat tanganku sehingga aku tidak bisa bergerak sedikitpun. Hingga seorang peramal itu mengikatkan sebuah lilitan benang yang begitu kuat di pinggangku di bantu oleh kakek dan nenek mempermudah bagi nya mengikat.
"Kyaaaaa!!!" aku berteriak sekuat tenaga menepis semuanya hingga membuat mereka terpelanting. Akan tetapi, benang itu sudah melilit melingkar di pinggangku.
Aku menatap sengit ke arah kakek dan nenek bersamaan, lantas melangkah pergi dari hadapan mereka. tidak ada satupun dari mereka yang menahanku setelah benang yang mereka ikat sudah berhasil melingkar di pinggangku. Aku melangkah ke dalam kamar lantas kebingungan mencari sebuah gunting di setia laci meja riasku.
Akh, sungguh sial!