Seketika wajah Jhoe berubah merona, aku ingin membaca apa yang ada di dalam benaknya saat ini tapi mengingat apa yang sudah aku lakukan tadi, jauh lebih malu. Harusnya dia mengatakan sesuatu bukan? tapi sepertinya dia juga terkejut.
Aaaarrrgght…
"Sayang, aku…"
"Cepat habiskan es krim nya, kita akan pergi ke tempat lainnya lagi."
Tanpa membantahnya lagi aku segera kembali mencicipi es krim dengan cepat, untuk menetralisir wajahku yang sudah memerah sejak tadi menahan rasa malu. Sesaat kemudian, Jhoe mengajakku pergi dari kafe itu. Aku menurutinya begitu saja, entah kemana lagi dia akan mengajakku pergi. Aku tak apa asal tetap berdua bersamanya.