Jhoe mulai menyibak rambutku yang menutupi pipi kiriku. Aku memejamkan kedua mata, merasakan sentuhan tangannya saat menautkan rambut di daun telingaku.
"Bolehkah aku..."
Aku kembali membuka kedua mata dengan cepat saat mendengar Jhoe kembali berbicara.
"Lakukan, apa yang kau inginkan..." sahutku seakan pasrah dan rela melakukan apa saja demi dia.
Seketika Jhoe menarik rahang pipiku dan kini dia mengulum bibirku. Aku tersentak, meski ini bukan yang pertama kali aku berciuman bibir dengan seorang laki-laki, tapi kuluman bibirnya itu sungguh hangat dan terasa manis.
Aku mulai menyesap bibirnya, kami berciuman beberapa detik hingga beberapa menit berlalu. Kami masih saling menyesap bibir masing-masing. Semua terass hening dan hanya terdengar suara kecapan bibir kami.
Aku sungguh-sungguh menikmati ciuman bibir nya ini, manis dan hangat. Aku bahkan mulai merangkul lehernya, sehingga kini Jhoe semakin intens menciumi bibirku.