Usai makan malam, aku duduk di ruang tengah bersama paman kecil dan juga keberadaan Jhoe yang sejak tadi selalu menatapku diam-diam. Aku menjadi pendiam dan hanya sesekali menjawab pertanyaan paman kecil yang di tujukan padaku.
Sesungguhnya aku senang akan kedatangan Jhoe yang selalu tiba-tiba seperti ini. Akan tetapi, aku masih teringat akan omelan nenek tadi. Bisa-bisanya aku harus berhenti bekerja dan menikah dengan Jhoe? Mengajaknya berpacaran lebih dulu? oh ya ampun, yang benar saja?
"Eng, aku tiba-tiba mengantuk…" ucap paman kecil menyentakanku.
"Apakah paman sudah mau pulang? Kenapa sebentar?" tanyaku segera meresponnya dengan cepat.
"Cih, hahaha… Apa yang kau pikirkan? Atau kau memang ingin aku lekas pulang dari rumah ini?"
"Bukan, bukan begitu. Tapi tadi kau bilang…"
"Aku mengantuk, itu artinya aku ingin merebahkan tubuhku di ruang tv sebentar. Oke!"
Paman kecil segera beranjak berdiri.
"Tapi…"