"Amelie, adikku. Aku mengenal Mark sudah cukup lama, hanya saja kami terpisah saat dia harus menempuh pendidikan di luar kota. Dia baru menyelesaikan pendidikannya, saat ini dia sudah bekerja di sebuah perusahaan kecil dan posisi nya juga sangat bagus. Dia sanga perhatian dan baik, dia juga ramah dewasa dan dia…"
Aku menghempaskan napasku begitu saja sambil terus menatap wajah Hady sehingga membuatnya berhenti memuji Mark di depanku. "Maafkan aku, Kak! apakah kakak kemari hanya untuk mempromosikan tentang Hady?"
"Amelie, dia bukan barang. Kenapa kau bicara sangat kasar?"
Aku mengatup segera bibirku ke dalam setelah mendengarnya bicara dengan wajah serius. "Maaf… Maksudku…"
"Dia siap menikah karena usianya sudah dewasa," lanjut Hady menjelaskan tentang Mark padaku.
"Siapa yang siap menikah itu, Hady? Kau datang sepagi ini pasti membawa kabar gembira bukan?"
Aku meringis seraya memejamkan kedua mataku setelah kini nenek mendengar ucapan Hady dan menghampiri kami.