Raden tertawa lepas ketika melihatku terkejut dan memelototinya.
"Raden, bolehkah aku bertanya?" sapaku pada Raden kemudian.
"Hem, tanya saja." Raden menatapku dengan serius.
"Emh, jika kau berciuman dengan wanita lain apakah itu bisa di sebut kau berselingkuh dengan wanita itu?"
Raden menahan tawanya sejenak, lalu kemudian dia kembali tertawa sambil terus menatap wajahku. "Pertanyaan apa itu, Kak? bukankah kakak sudah dewasa? Kakak bisa menilainya sendiri tanpa bertanya padaku lagi."
"E-eh, maksudku… Ba-bagaimana pendapatmu?"
"Apakah kakak berciuman dengan laki-laki lain selain pacar kakak yang tampan itu?" tanya Raden seraya berbisik padaku.
"Ih, aku hanya ingin bertanya." Aku segera memalingkan muka dari hadapannya.
"Mmh… Menurutku, itu tergantung dari hati kita. Dan yah… Itu memang bisa dibilang berselingkuh, sudah jelas main belakang dari kekasih kita. Itu sama halnya dengan pengkhianat!"