Sampai di rumah, aku segera keluar dari dalam mobil Haris. Dengan cepat pula Haris turut keluar dari dalam mobil dia mengejar langkahku sampai di teras dan beruntung, suasa di rumah sedang sepi, tidak ada para tetangga yang sering sekali mencari-cari kesalahan para tetangga yang lainnya.
"Amelie..."
"Haris, ada apa lagi?"
"Eh, aku ingin menyapa kakek dan nenek mu."
"Tapi..."
"Ah, halo... Nenek..." Haris langsung saja menghampiri nenek begitu melihat nenek keluar dari dalam rumah.
Aku tersentak dan melihat kembali bagaimana Haris menyapa nenek dengan manja dan ramah.
"Eh, ya ampun. Haris, kau... Apa kau mengantar Amelie?" nenek menyambut kedatangan Haris dengan sangat ramah dan tersenyum bahagia.
"Hem, iya. Aku mengantar Amelie pulang sekalian ingin menyapa nenek."
"Kau memang anak yang baik," balas nenek seraya terus mengusap-usap lembut bahu Haris.
Ya Tuhan, pemandangan ini sungguh-sungguh membuat hatiku bergetar tak menentu.
"Apa kau mau meminum teh buatan nenek lagi?"