Haris tertawa terkekeh-kekeh sejak tadi lantas aku mengembalikan kartu yang dia berikan padaku tadi untuk melakukan transaksi pembayaran. Haris menerima kartu dari tanganku dengan menyentuh tanganku, entah dia sengaja melakukannya atau tidak tapi rasanya aku seperti sedang tersetrum sengatan listrik berdaya tinggi.
Aku tersentak namun Haris justru tersenyum dengan manis padaku.
"Ehhem!" Chot berdiri di samping Haris seraya berdeham, membuatku tersadar kembali.
"Kalian ini, aku bilangin Among loh. Dia pasti akan sangat marah jika melihat kalian saling berpadangan seperti ini," ujar Chot terdengar mengancam.
"Chot!" bantahku menatapnya dengan melotot.
"Oh ya? kau ingin mengatakan apa yang kau lihat barusan pada Among? Wah, aku tidak tau kau sudah beralih menjadi mata-mata kami saat ini." Haris berbicara seraya mendekatkan wajahnya pada Chot dengan tatapan tajam sehingga membuat Chot sedikit ketakutan lalu dengan sengaja dia menginjak kaki Haris begitu saja.