Jam pergantian sift sudah tiba, Raden sudah siap kembali bertugas sebagai kasir. Sedang aku bertugas sebagai pemandu para pengunjung yang baru memasuki toko itu sebelum jam pulangku tiba. Raden tampak riang gembira dan selalu ramah seperti hari biasanya.
"Raden, kau terlihat selalu bahagia dan ceria setiap hari. Tampaknya kehidupanmu selalu nyaman dan damai," ujarku mengajaknya bicara.
"Ah, Kakak! Itu tidak selalu terjadi, tapi walau bagaimanapun aku harus hidup dengan banyak tawa dan senyuman agar awet muda dan selalu terlihat tampan tentunya."
"Cih, kau ini!"
"Hahaha, apakah kakak tersinggung dengan jawabanku ini?"
"Kau memang selalu benar!" balasku sedikit cetus.
"Aku mencintaimu, Kak!" ujar Raden seperti biasanya yang selalu dia ucapkan padaku.
"Cinta?"
Aku dan Raden tercengang saat Among datang tiba-tiba. Senyuman lebar yang sejak tadi Raden berikan padaku begitu pula denganku, seketika kami hentikan dan kami mengatup bibir kami masing-masing.
"Eh… Sayang, kau datang?"