"Kak, bisa kau bantu kakak ini mencari produk itu?" tanya Raden paku dengan menyenggol lenganku sehingga aku tersadar kembali dari lamunanku sejak tadi.
"Ah, ya! Eng, aku???" aku terkejut sambil menatap wajah Raden lalu menatap wajah laki-laki berhati dingin itu.
"Jika kau tidak mau membantuku, tak apa!" jawabnya sembari kemudian melangkah pergi dari hadapan kami.
Sial!
Aku jadi tertarik untuk menggodanya dan membuatnya luluh padaku saat ini. Baru kali ini aku mendapat sikap acuh dari laki-laki tampan, dia tidak setampan pangeran kerajaan Inggris. Tapi selama ini aku tidak pernah mendapatkan sikap dingin dari para lelaki manapun itu, mereka selalu tergila-gila padaku.
"Kak, cepat!" bisik Raden padaku dan aku segera melangkah menyusulnya yang sedang kebingungan melihat semua produk kosmetik khusus wanita.
"Usia berapa yang akan kau berikan hadiah make up?" tanyaku menghampirinya.