Pov Riyan (seminggu sebelum pernikahan)
"Hasya, apa maumu, hah?"
"Aku? Aku mau kau melamarku," jawab Hasya yang tak terduga olehku.
"Apa? Hei, kau... Jadi, kau sengaja mendekati laki-laki lain hanya karena kau ingin aku segera melamarmu? Kau gila, Hasya. Kau masih sekolah, kau ini masih muda."
"Lalu, kenapa kau mau berpacaran denganku jika kau menganggapku seperti itu?"
"Aku..." ucapanku terhenti begitu saja seperti tercekik di bagian tenggorokanku.
"Selama ini kupikir kau serius menjalani hubungan berpacaran denganku, Riyan. Tapi sepertinya disini hanya aku saja yang mencintaimu seorang diri dengan bersungguh-sungguh."
"Hasya, bukan begitu maksudku."
"Lalu apa?"
"Kau ini masih anak SMA, bukankah sebentar lagi kau akan lulus sekolah?"
"Aku tidak peduli meski aku akan lulus sekolah, yang aku inginkan hanya satu. Kau menjadi milikku seutuhnya, aku ingin kita mengikat hubungan kita dalam ikatan pertunangan."