POV Riyan
Aaakh, brengs*k! Wanita sialan, sepertinya sejak awal dia memang hanya mengerjaiku saja, dia ingin balas dendam padaku.
Aku mengumpat sepanjang jalan sepulang dari rumah Amelie. Aku tidak tahu dia akan sejahat ini padaku, aku pikir dia wanita yang selalu manis dan lemah lembut.
Huh, kemana lagi aku akan pergi malam ini? Aku tidak punya tujuan, sejak bersama Amelie aku memutuskan untuk benar-benar menjauh dari para wanita yang hanya menginginkan tubuhku.
Tidak ada cara lain, aku akan duduk santai di kafe seperti biasa. Meski itu membosankan, tapi apa daya? Sejak Yash menikah aku kehilangan arah.
Ponselku berdering, baru saja aku menyebut nama nya. Dia sudah menelponku, di jam ini? Ada apa dengannya?
"Halo, Yash!" sahutku setelah menerima panggilan telepon dari Yash.
"Kau sedang sibuk?" tanya Yash dari seberang sana.
"Kenapa? Apa kau rindu bersamaku?"
"Haish, jangan menggodaku."