"Amelie.."
Aku terkesiap mendengar suara laki-laki yang tampak berat menyebut namaku. Aku menolehnya, kulihat Riyan lah yang datang menghampiriku.
"Tsk, ada apa?" cetusku padanya.
"Aku tau kau sedang kesal atau mungkin kau sudah membenciku saat ini. Tapi aku cukup terkejut, ternyata kau dan Ranti…"
"Sory, bisakah kau pergi saja? Aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun itu."
"Kau tetap saja angkuh, Amelie."
Aku menatapnya dengan tajam mendengar apa yang dia katakan dalam menilaiku. "Apa kau lupa kenapa aku bersikap seperti ini padamu?"
Riyan terdiam menatapku. Aku menyeringai dan hendak pergi dari hadapan Riyan saat ini akan tetapi, dia mendadak menarik lenganku dari belakang. Aku berusaha menepisnya namun…
"Sayang…"
Ranti menghampiri dan tentunya melihat Riyan yang tengah menarik lengan tanganku. Seketika Riyan melepaskan cengkramannya yang begitu kuat tadi.
"Sayang, aku bisa jelaskan!" ucap Riyan seperti tampak ketakutan.
