Perlahan aku merasa kepalaku benar-benar sakit. Aku membuka kedua mataku dengan pelan, dan aku melihat sebuah lampu yang membuat kedua mataku sedikit silau. Aku mengernyit dan membuat kepalaku semakin pening kurasa, ah… Sungguh sakit. Aku melihat sekeliling ruangan yang hanya terdapat sebuah tiang, selang infus dan sebuah ranjang. Segera aku menyadari ini adalah rumah sakit.
"Oh, kau sudah bangun?" seorang laki-laki muda dan tampan datang menghampiriku. Ku perhatikan dia lebih muda dariku, aku berusaha beranjak bangun dan dengan sigap dia membantuku.
"Kau siapa? Dan dimana saudaraku, Keysa?" tanyaku setelah menyadari aku hanya seorang diri di ruangan ini.
"Eh, wanita yang bersamamu tadi? Dia masih di ruangan sebelah dan belum sadar, temanku sedang menjaganya."
"OH? Antarkan aku melihatnya."
"Tu-tunggu!" laki-laki muda itu menahanku untuk segera turun dari ranjang.
Aku tercengang menatapnya. "Apa lagi?" bentakku.