Apakah dia benar-benar kejam di kehidupan sebelumnya?
Danu menoleh untuk berpikir, Aan adalah Aan, dia adalah Danu, dan kedua orang itu hidup di lingkungan dan usia yang berbeda. Mengapa dia harus menanggung perbuatan Aan?
"Sayang,sudah ya tak perlu dipikirkan, ayo makan"
Suara yang membuat Jihan merasa sangat aman ini membawanya kembali ke kenyataan dari emosi Lea. Dia melompat dari kursi, berjalan mendekat dan meraih lengan Danu dan berkata, "Cepat sekali!"
Danu berkata: "Tentu saja, sebagai seorang pria, hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak membiarkan istrinya kelaparan."
Perkataan manis keduanya membuat nenek sedikit tersentuh.
"Luar biasa...kau pasti akan senang."
Danu berkata, "Terima kasih! Di kehidupan selanjutnya, Anda akan menghabiskan seluruh hidup Anda dengan ajudan Tio, semoga berumur panjang. Ayo, makan bersama."
