"Awalnya kupikir kalung ini diberikan kepada ibunya oleh ayah Tuan Derry, tapi kemudian Tuan Derry memberitahuku ternyata tidak!" Dewi bergumam, nadanya sengaja rendah, hanya karena dia sendiri tidak mengetahui apakah kata-kata yang dia ucapkan akan menyebabkan kemalangan bagi dirinya sendiri! Norman tidak berbicara, tetapi matanya masih tertuju pada kalung itu, dan ekspresi kosong membuat Dewi merasa sedikit terkejut di dalam hatinya.
Sedikit pemikiran melintas di benaknya, Dewi mengerutkan alisnya dengan ringan, dan Norman dengan dingin menyapu alisnya. Saat dia melihatnya mengerutkan kening, dia tahu bahwa dia sepertinya memiliki satu jawaban di hatinya. Jejak aura pembunuh dingin melayang di udara tiba-tiba, tangan kecil Dewi yang polos membelai lengannya, itu hanya sesaat, tetapi dia merasa sedikit kedinginan!