"Aku sudah bilang kalau aku ada di sini. Apa yang ingin kamu lakukan? Tidakkah kamu ingin mendapatkan perhatiannya "Kenapa kamu ada di sini lagi?" Hans yang berada di sebelah Wanda menatapnya dengan jijik. Rasa jijik di matanya tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata.
"Biarkan aku melihat Wanda. Lagipula dia terluka parah, dia harus mendapat suplemen yang baik kan?" Jeremi membawa sup suplemen dan menunjukkannya pada Wanda.
Wanda merasakan suasana yang mencekam di ruangan, dia bahkan tidak berani menatap Hans, karena dia takut dibunuh oleh tatapannya yang menyeramkan.
di depanku?" Hans meliriknya dengan curiga, tatapannya sekarang berubah dari kecurigaan menjadi peringatan.
Jeremi dengan berani melangkah mendekati mereka, dia tidak takut apabila Hans akan meledakkannya sekarang.
"Wanda, makan lah jika kamu lapar. Aku membawakanmu sup tonik besar, butuh waktu empat jam untuk ku membuatnya. Kamu harus meminumnya, jika kamu tidak meminumnya aku akan merasa sedih."