Malam tiba, bulan mulai menampakkan sinarnya saat matahari terbenam. Entah kenapa suhu kamar mendadak gerah, mungkinkah akan turun hujan? Hembusan angin juga mendadak kencang, bersahutan dengan daun di luar—tepat di area balkon kamarku.
Hembusan angin membuat gorden putih melambai-lambai dengan manja. Kurasa malam ini hujan benar-benar akan turun dengan cukup deras. Lihatlah, awan mulai menggumpal dan bulan perlahan menghilang.
Kuberjalan ke area balkon, menikmati tiupan angin yang membuat seluruh piyama ku bergerak kesana kemari. Rambut hitam panjangku juga berkibas, karena baru selesai kucuci. Masih terbayang di benakku tentang kejadian tadi siang, dimana satu keluarga makan bersama dengan Aisyah.
Semua orang tampak menikmati makan siang mereka, kecuali abi yang enggan bergabung bersama kami. Sejak awal mendengar kabar kehamilan Aisyah, abi memang tidak menyukainya. Bahkan sampai detik ini ayah mertuaku juga tidak mau bicara pada Habib.
Dup!