Mobil melaju dengan cepat, dan di jalanan yang cukup sepi itu Habib mendadak menginjak pedal rem hingga kepalaku hampir terhantuk dashboard mobil. Untung saja tangan besarnya berhasil bergerak lebih cepat untuk menghalangi dahi ini agar tidak berbenturan langsung dengan dashboard, jika tidak mungkin kepalaku sudah benjol.
Alasan utama Habib mengerem mendadak adalah karena Farida yang muncul dengan tiba-tiba entah dari mana. Di jalanan yang sepi, wajar saja jika Habib melaju dengan kecepatan tinggi hingga dia tidak sadar kalau ada orang yang menyeberang jalan secara mendadak.
Farida yang berdiri di depan mobil dengan dada naik turun karena habis berlari hanya terdiam beberapa saat, setelahnya dia langsung kembali melanjutkan perjalanan menuju seberang jalan. Karena rasa penasaran mendesakku, akhirnya aku pun keluar dari mobil dan menghampiri Farida.
"Farida, tunggu!" teriakku sembari mengejarnya.