Abi dan umi pergi menemui bang Fahri di rumahnya, sementara aku dan Habib harus tetap di rumah sampai mereka kembali. Rencana hari ini? Tidak ada, kami berdua sama-sama meluangkan waktu kami untuk mengisi hari ini dengan kebersamaan.
Namun kebersamaan itu kacau ketika aku teringat akan seseorang, ya orang itu adalah Aisyah. Sebenarnya aku memang tidak boleh lagi kepikiran ke arah situ apa lagi sampai mengenangnya terlalu dalam, karena resiko yang di timbulkan bukan main-main.
Sekali rindu, satu kenangan, semalaman aku bisa menangis. Dan Habib sudah mengantisipasi hal itu dengan menyuruhku untuk tidak memikirkan Aisyah lagi. Tapi tetap saja, pikiranku tak bisa di kendalikan, dan saat aku melihat kamar Aisyah yang sama sekali belum berubah.