Habib memapahku masuk ke rumah dengan susah payah. Aneh, sih. Padahal tadi rasa sakitnya tidak separah ini, tapi sekarang malah semakin sakit dan membuatku hampir tidak bisa menegakkan punggung dengan benar.
Sepertinya bukan hanya linu atau nyeri punggung saja, tapi ada luka robek juga yang membuat punggungku terasa pedih ketika keringat mengalir. Habib menyuruhku duduk di sisi tempat tidur sementara dia pergi ke bawah mengambil air hangat.
Katanya, air hangat bisa meredam nyeri tulang yang linu, tapi aku tidak tahu benar atau tidaknya. Mari kita lihat saja setelah Habib kembali nanti. Kuputuskan untuk membuka jilbab selama Habib pergi ke dapur seorang diri.
"Ah, sepertinya leherku juga terkena pukulan kursi. Rasanya sakit sekali," rintihku memegangi tengkuk yang nyeri.
