"El, di belakangmu!" teriak Aisyah melotot ke belakangku.
Dan saat aku berbalik badan pak Yanto sudah bersiap untuk memukulku dari belakang menggunakan sebuah kursi kayu yang kemarin dia gunakan untuk mengikat Aisyah. Dan saat malihat Habib yang tersungkur di lantai sampai meringis kesakitan, aku tahu bahwa bukan Habib yang membanting kursi tadi, melainkan pak Yanto sendiri.
Tanpa mau menghindar, aku justru memunggunginya dan memeluk Aisyah untuk melindungi dia. Kalian tahu? Jika aku menghindar atau mengelak, bisa jadi Aisyah yang terkena hantaman kursi tersebut. Aku tidak mau hal itu terjadi dan membuat bayi dalam kandungannya terluka.
Brak!
Sakitnya luar biasa. Kayu yang di potong dan di paku membentuh sebuah kursi single itu menghantam punggungku dengan keras hingga tubuh ini tak kuasa menahan sakit dan akhirnya luruh ke lantai.