Hari ini adalah hari kesepuluh setelah aku pulang dari rumah sakit. Dan siang ini aku sudah mengadakan janji temu dengan dokter spesialis tulang yang menangani masalah lengan kiri yang retak ini.
Oh, iya. Masalah rumah tangga Farida kalian tidak perlu bertanya lagi, karena mereka sudah selesai. Umar juga sudah pindah ke Aceh dua hari setelah sidang kedua di adakan. Itu keputusan terbaik sekaligus terberat yang harus Umar buat, karena jika dia mengikuti keinginan hati, dia tidak ingin tinggal jauh dariku.
Tapi dia sadar, hidup berdampingan denganku hanya akan membuat hidupku dalam masalah. Dia tahu diri, dan jika dia ingin melihatku—wanita yang dia cintai bahagia, maka dia harus menjauh dan memberi ruang untukku menciptakan kebahagiaan sendiri.
"El, sudah siap?" tanya Aisyah ketika dia masuk ke kamar.
"Sebentar lagi, apa kamu bisa membantuku memakai arm sling ini?"
"Tentu!"