Sudah hampir satu minggu Farida menjalani hari-harinya sebagai karyawati di caffe milik sang kakak ipar. Setiap malam dia harus pulang lebih dari jam sebelas, kadang bisa sampai jam dua belas atau lebih.
Tubuhnya sudah tentu sangat lelah, dia hanya bisa istirahat sekitar enam jam sehari, itu pun terkadang bisa kurang. Tapi baginya itu sudah menjadi konsekuensi yang harus dia terima, sebab apa yang dia lakukan memang sudah tidak bisa di maafkan.
Di rumah Habib, Farida tidur di kamar lama Aisyah, di lantai satu. Sementara Aisyah pindah di kamar lantai dua yang dulunya merupakan kamar bayi. Habib sengaja menyulap kamar bayi tersebut menjadi kamar biasa, meski masih ada pernak-pernik bayi yang menggantung di langit-langit kamarnya.