"Assalamu'alaikum, El!" Kudengar suara orang berseru lantang dari arah pintu depan sambil menggedor pintu.
Gedoran pintu terdengar seperti orang panik. Buru-buru berlari ke depan dan membukakan pintu. "Wa'alaikumsalam. Bang Fahri?" ujarku sedikit terkejut melihatnya berdiri di depan pintu.
"Kamu tidak apa-apa?!" tanya nya panik.
Aku bingung dengan pertanyaan bang Fahri yang aneh, dia juga memperhatikan tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tubuhku di paksa berputar agar dia bisa memastikan aku baik-baik saja.
"Kamu baik-baik saja 'kan? Tidak ada yang luka 'kan? Tidak ada tulang 'kan?" Bang Fahri terus melontarkan pertanyaan yang membuatku sama sekali tidak bisa berkata-kata.
"Ih, aku tidak apa-apa. Kenapa Bang Fahri khawatir seperti itu?" tanyaku pula.
Akhirnya aku mengerti alasan kepanikan bang Fahri setelah dia menjelaskan penyebabnya. Ternyata, tadi pagi dia tanpa sengaja papasan dengan mobil Habib yang mengarah ke kampus.