Siang harinya Habib dan Aiysah sepakat membawaku ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sebenarnya aku sudah menolak, karena kusara aku hanya demam biasa dan tidak perlu sampai di rawat.
Tapi Habib tetap kekeuh dengan pendiriannya, katanya supaya nanti bisa cepat sembuh dan di obati oleh dokternya. Dan ternyata, dokter bilang aku terkena demam berdarah. Dokter menyarankan agar aku di rawat di rumah sakit sampai sembuh total.
Dan di sinilah aku sekarang, di sebuah ruang rawat inap VVIP 02 lantai tiga rumah sakit. Habib pergi keluar sebentar untuk membeli makanan, sementara aku ditinggal bersama Aisyah di ruangan ini.
"Maaf, ya. Gara-gara aku kamu jadi repot," kataku pada Aisyah yang sedang menaruh tas kain berukuran sedang di sofa.
Itu adalah tas yang berisi pakaian dan juga jilbabku. Beberapa baju Habib juga ada di sana, katanya dia akan menginap di rumah sakit untuk menemaniku. Padahal dia orang sibuk, dan aku tahu menemaniku terlalu membuang-buang waktu berharganya.