"Baiklah, aku sudah menelepon polisi. Lima belas menit lagi mereka sampai," info Habib setelah kembali dari ruang tamu.
"Apa?!" pekik Farida kaget.
Disitu Farida benar-benar panik, dia menghampiri Habib dengan wajah ketakutan. Langkah kakinya sudah kelihatan lelah, bahkan bentuk wajahnya sudah tak karuan. Dia memegang tangan Habib dengan keringat yang membasahi hampir seluruh wajahnya.
"Mas, Mas kumohon jangan penjarakan aku," mohon Farida pada Habib.
Habib sama sekali tidak merespon Farida yang kini sudah berlutut di hadapannya. Tangisnya semakin pecah saat Habib tak kunjung menjawab rintihannya. Bunda juga menangis, dia ikut membujuk Habib untuk mengurungkan niatnya.
Mbak Anisa yang melihat ibu mertuanya berlutut, lantas dengan cepat menyuruh bunda berdiri. "Apa yang Bunda lakukan? Bunda tidak perlu melakukan itu," kata mbak Anisa.
"Nisa, adikmu akan di penjara. Apa kamu tega melihat adikmu di penjara?"