Munculah dua orang suruhan Habib, lelaki berkumis dan berkulit putih sambil membawa seseorang dengan tubuh terikat tali dan kepala di tutupi kain hitam. Orang itu membawa Ali ke tengah, menyuruh Ali berlutut tak jauh dari posisi Farida berdiri.
"Ini jelas tidak bisa di rekayasa, Farida," kata Habib sebelum dia membuka penutup kepala Ali dan ... semua orang tercengang melihat siapa yang ada di depan mereka.
"Ali?" bingung Umar.
Memar ungu kebiruan memenuhi tubuh Ali, mulai dari sudut bibir, pelipis, lengan, sampai dagunya yang juga membiru. Ada setitik darah juga di bibirnya, kedua tangan terikat ke belakang dan tubuh yang sudah lemas.
Ekspresi pertama yang kulihat adalah dari Farida yang amat sangat terkejut. Dia pasti sudah menduga hal ini akan terjadi. Kegelisahan, kekhawatiran, dan kecemasan mulai menggerayangi wanita itu.
