Lantunan ayat suci terdengar merdua dari arah salah satu kamar di rumah ini, suaranya merdu yang menyejukkan hati. Suara mendayu pelan, membuatku merasa damai dan tentram. Aku tahu, itu pasti Aisyah.
Saat kuintip dari celah pintu, wanita yang kini memakai mukenah itu sedang membuka mushaf di depannya sambil membaca surah Ar-rahman, surat yang paling kusukai. Tak heran kenapa Habib bisa jatuh cinta pada Aisyah, caranya membaca Al-Qur'an terdengar sungguh indah.
Aisyah mendongak ke arah pintu saat dia selesai membaca Al-Qur'an. Aku yang sudah ketahuan langsung saja masuk ke kamarnya setelah mengetuk pintu.
"MasyaAllah, suara bagus sekali. Aku suka," kataku duduk di sampingnya—di lantai.
"Terima kasih. Eh, kamu sudah dandan cantik begini, mau kemana?" Aisyah bertanya seraya melepas mukena warna putih yang dia gunakan, melipatnya lalu menaruhnya dengan rapi diatas nakas.