"Tapi aku sama sekali tidak masalah, sebab aku tahu Allah itu adil," imbuh Farida lagi membuatku menatapnya bingung.
Kenapa aku selalu merasa aneh terhadap semua gelagat atau perkataan yang keluar dari mulut Farida. Seakan ada sesuatu yang mengganjal, seperti sebuah teka-teki atau semacamnya. Oh, iya. Aku juga tadi melihat dia tersenyum saat menjawab salam sebelum Aisyah pulang.
Bukan senyumnya yang kupermasalahkan, tapi makna dibalik senyum itu. Untuk pertama kalinya Farida dan Aisyah bertemu, tapi mereka seperti sudah sangat dekat. Bahkan di meja makan tadi mereka kelihata begitu akrab. Farida membahas banyak hal yang membuatku curiga kalau mereka sudah saling kenal sebelumnya.
Ditambah lagi ucapan selamat dari Farida padaku yang menyebutkan kalau aku sebentar lagi punya anak. Sementara pengumuman pernikahan Habib dan Aisyah belum di beritahu. Bukankah itu cukup aneh?
"Farida, ada yang ingin kutanyakan padamu," kataku dengan serius setelah selesai menyisir rambutnya.