"Dasar kamu ini nakal sekali ya ternyata!" ujar Intan sambil mencubit pipi Febri dengan gemas.
"Aduh lepaskan begitu kamu disisiku ini sangat sakit sekali lagi makannya di mana sih seorang pacar mengenalkan pacarnya pada kedua orang tuanya? Harusnya kamu merasa senang karena ini adalah sebagai bukti kalau aku benar-benar serius sama kamu nakal itu apabila aku tidak kenalin orang tuaku tidak ngasih alamatnya tiba-tiba aku tinggalin lalu kamu mau mencari ku kemana dan menggali informasi dari siapa?" tanya Febry, sambil meringis kesakitan saat Intan semakin memperkuat cubitan pipinya.
Bukannya Allah dengan segera melepaskan cubitan pada pipi Febri namun Intan malah tertawa terbahak meninggal rasa bahwa ekspresi itu sangat lucu dan imut sekali.
"Intan pacarku sayang kamu akan sampai berapa lama terus mencubit ku seperti ini?" keluh Febry. Dia tetap mengeluh dengan ekspresi wajah yang tetap sama meskipun Intan sudah mengurangi kekuatan cubitan pada pipinya.
