Ini adalah hari pertama ruby sekolah setelah insiden Minggu lalu. Dia aman bisa mendekati siapa saja nanti di sekolahan. Sebab, Yunita dan Esty masih berada di penjara.
"Benar-benar sudah siap ke sekolahan dengan kondisi seperti ini?"
Ruby mengangguk.
Lucifer mengeluarkan satu masker dari dalam box yang dia sediakan di dalam mobil selain tisu. Lalu, memberikannya pada Ruby.
"Semoga hari-harimu di sekolahan indah." Pria itu mencondongkan tubuhnya ke depan mendekatkan wajahnya pada wajah ruby namun shopee menghindari dengan memundurkan wajahnya ke belakang.
"Nasi tim yang nasehatin aja tapi enggak usah kayak gitu juga kali,"ucap Rukia sambil memejamkan matanya erat.
"Memangnya kenapa? Apakah tidak boleh?"
Dengan segera ruby memalingkan wajah menghindari tatapan Lucifer. Sekali lagi gadis itu tidak ingin terpukau dan terpesona oleh tatapan mata pria itu yang sangat tajam.