Lucifer tersenyum menunjukkan sebuah seringai yang menyeramkan. Tapi, Ruby yang sudah terpojok tidak dapat lagi berkutik dan terpaksa membiarkan pria itu menyentuh dirinya bahkan yang lebih celakanya lagi ruby juga menikmati saat mulai mengecup bibirnya.
Lucifer tersenyum saat lihat ekspresi Ruby yang terlihat begitu menikmati permainan lidahnya.
Dan bodohnya dia malah bertanya, pertanyaan yang sensitif dan jelas membuat gadis itu merasa malu apalagi dia baru pertama kali ini melakukannya.
"Bagaimana rasanya? Sepertinya kau sangat menikmatinya," tanya pria itu sambil menyeringai.
"Plak!" Seketika sebuah tamparan keras langsung mendarat bebas mengenai pipinya hingga merah dan mengecap jari jemari Ruby yang lentik.
"Aduh! Tanganmu itu sangat lembut tapi kenapa penampar orang sampai sesakit ini? Bahkan rasa tamparanmu jauh lebih sakit apabila dibandingkan dengan ibuku," ucap Lucifer sambil memegangi pipinya.