Diam seribu bahasa mamanya Yunita mendengar penuturan dari Ruby yang panjang lebar. Apalagi papanya, sejak awal datang dia juga terus membungkam diri tidak sepatah pun keluar dari bibirnya.
Mereka memang sudah menyiapkan mental dari awal pasti akan menghadapi penuturan yang seperti ini Tapi tetap saja hatinya masih down.
Icha menangis sesenggukan, menyentuh tangan kanan Ruby erat dengan kedua tangannya.
"Maaf walaupun aku saat ini tidak berada di posisi mu tapi aku tahu seperti apa penderitaan yang kamu alami. Kamu pasti juga bersedih bahkan jika melihat yurnita putriku dipenjara pun kau tidak akan puas dan kau angkat itu tidaklah setimpal.
Tapi tolonglah mengerti aku sebagai seorang ibu di mana ada ibu yang tega atau bisa diam dan membiarkan begitu saja melihat putrinya menerima hukuman selama 10 tahun penjara. Sementara dia masih sangat muda. Pendidikan jenjang akhir saja dia belum lulus, Ruby."
Dengan gerakan cepat seperti orang yang jijik Ruby menampik tangan mamanya Yunita.
