"Sebenarnya aku juga ingin kau miliki pria yang bisa menerima aku apa adanya dia mau bertanggung jawab dan bisa menjadikan diriku sebagai wanita yang lebih baik lagi. Tapi setiap kali aku mengingat Wahyu Aku selalu ingin memiliki dia Aku ingin dia yang jadi milikku dia yang bisa menerima aku apa adanya bukan orang lain dengan fisik tas-tasan yang selama ini mengajarku, Ma," ucap Gisel.
"Semua butuh proses. Mungkin kelak suatu saat kau juga akan lelah menghadapi Wahyu seperti itu dan akhirnya memilih berhenti berharap dan membuka hati untuk yang lain."
"Iya, Ma. Terimakasih atas dukungannya. Semoga, aku segera bisa menjadi dewasa, ya Ma?" ucap Gisel sambil memeluk mamanya.
***
Setelah Lucifer pergi, Ruby menghampiri Wahyu yang masih saja ngambeg sejak datang tadi.