Yuji langsung buru-buru menarik tangan adiknya, mengajak Reiji untuk berdiri dan mereka menatap waspada di sekeliling mereka.
Reiji menyadari jika tangan Yuji terasa sangat dingin ketika Yuji menarik pergelangan tangan Reiji tadi. Dan di saat ini, nyali Reiji langsung tumbuh. Prioritas Reiji saat ini adalah melindungi Abang kesayangannya, Yuji.
Reiji berdiri dengan tegak, dan kini berdiri tepat di hadapan Yuji.
"Siji!! Ini memang belum berakhir!" teriak Reiji.
Siji segera mendongak, dan langsung mengerti apa yang adik-adiknya maksud. Di sisi lain dinding, ada tiga bayangan lagi yang sudah sangat dekat dengan permukaan.
"Apakah kita benar-benar harus melakukan ini, Guys?" Yuji bertanya, panik. Meski dia turut andil hanya sedikit dalam membunuh para bayi monster itu dengan bara api, tetap saja Yuji masih merasa ngilu. Dia membayangkan jika di posisi bayi monster itu dan dipanggang hangus, bahkan sebelum berhasil melihat dunia luar dan menghirup udara segar.